Rabu, 29 Maret 2017

MULAI AJA (NGAFAL) NANTI METODE MENGHAFAL AKAN MUNCUL DENGAN SENDIRINYA

*Oleh:* *Guru* *Al-Qur'an* *SDITDQ*

Banyak orang bertanya mengenai gimana cara menghafal Qur'an biar cepat ya...?? Bahkan pada setiap acara -acara tentang menghafal Qur'an, pasti banyak orang akan bertanya bagaimana cara menghafal Al-Quran dengan cepat?


Ya memang bertanya itu hal yang bagus, dan kita akan tau dan mengerti setelah kita bertanya. Kita akan salah apabila mengerjakan sesuatu tanpa bertanya sama ahlinya, namun kalau tidak kita mulai maka sesuatu itu tidak akan terjadi.

Yuk kita mulai NGAFAL aja, jangan banyak tanya meluluk tentang metode.
Ada tiga hal yang kita lakukan ketika akan memulai menghafal Al-Quran:

1. NIAT, sesuatu pekerjaan apabila diniatkan dengan tulus insyaallah akan berhasil,

 إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّةِ وَلِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى

“Amal itu tergantung niatnya, dan seseorang hanya mendapatkan sesuai niatnya".

Supaya apa yang kita  niatnya tercapai dan akan mendapatkan apa yang kita niatkan, maka niat kita harus kuat dan penuh keyakinan. Kalau kita ingin menghafal juz 29 dalam waktu 2 bulan, maka niatkanlah dalam hati dengan kuat ingin menghafal juz 29 dalam waktu 2 bulan.

Dulu ketika kita masih kecil ketika di suruh orang tua kita, di suruh melakukan sesuatu tapi sesuatu itu tidak bisa kita kerjakan atau sesuatu itu tidak selesai kita kerjakan, langsung orang tua kita marah, lalu bilang "emang dasar ga niat sih ngerjainnya".
Niat  adalah keinginan seseorang untuk mengerjakan sesuatu, makanya wajar ketika kita menghafal juz 29 ga hafal-hafal, ya karena GA NIAT.

2. WAKTU, terkadang kita selalu bilang "haduh ga ada waktu", tetapi secara tidak sadar di sela-sela kerja, kita bisa mainan hp, bisa nonton TV, bisa ngobrol-ngobrol dll, padahal itulah waktu.

 Lagi-lagi ketika kita ga bisa menghafal dengan alasan ga ada waktu, berarti kita ga ada NIAT untuk menghafal. Memang dengan kesibukan kita, kita tidak bisa menghafal dengan waktu yang panjang seperti anak-anak di pesantren, tapi pasti kita punya waktu luang untuk bisa menghafal. Ya tidak usah terlalu muluk-muluk lah target kita, minimal 1 tahun menghafal 2 juz saja, juz 30 dan 29, nanti tahun ke dua juz 28 dan 27 dan seterusnya, Bagi beberapa orang mungkin 2 juz satu tahun ini terlalu gampang, tapi kalau kita tidak niatkan utk ngafal, tidak sadar kita sudah bertahun-tahun tidak   hafal  2 juz pun ( juz 30&29), ga sadar sudah 2 x PILKADA hafalan nya cuma annaba' sama annazi'at saja, itupun annazi'at nya ga terlalu lancar.
Ga sadar sudah 3 x pulang kampung hafalannya cuma Almulk saja, itupun halaman ke duanya masih suka ketuker-tuker ayatnya.

LAGI-LAGI KARENA Ga NIAT NGAFAL.......!!!!

3. GURU, belajar apapun harus ada guru, main tenis meja aja harus ada guru, kalau main tenis meja ga pake guru, mungkin kita akan bisa dengan sendirinya, tapi bisa nya kita, bisa jadi tidak sesuai dengan Bisa nya orang yang berguru dengan guru tenis meja. Tanpa berguru semua orang pasti bisa megang bet, tapi kemungkinan besar cara megang betnya tidak sesuai dengan  manhaj pertenismejaan, tanpa berguru semua orang pasti bisa melakukan servis, tapi kemungkinan besar cara melakukan servis kita tidak sesuai dengan peraturan yang ada, begitu juga cara smes, cara bermain dll.

Begitu pentingnya seorang guru dalam bermain tenis meja, apalagi kita menghafal kan Qur'an pasti lebih penting. Fungsi guru adalah untuk menyimak hafalan kita siapa tau hafalan kita ada yang salah baik di makhroj di tanda baca maupun yang lainnya. Kalau hafalan kita ada yang keliru tapi tidak kita setorkan kepada guru, maka hafalan yang salah itu akan menempel di otak kita dan akan susah dirubah nantinya.


 Ini salah satu metode yang mungkin bisa ditiru, mungkin bagi beberapa orang yang bisa berbahasa Arab akan sangat membantu dan mempermudah untuk menghafal Al-Quran, "karena Al-Quran kan berbahasa arab, "walaupun sih banyak juga orang yang jago bahasa Arab tapi tidak bisa hafal Alquran, bahkan 2 juz pun ga hafal (hehe)"

Caranya adalah: membaca berulang-ulang
Contoh menghafal ayat ini (Al an'am ayat 97):


وَهُوَ الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ النُّجُومَ لِتَهْتَدُوا بِهَا فِي ظُلُمَاتِ الْبَرِّ وَالْبَحْرِ ۗ قَدْ فَصَّلْنَا الْآيَاتِ لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ

Baca ayat ini berulang-ulang dan di potong sesuai dengan tanda waqof yang ada, atau di potong sesuai kekuatan nafas kita. Agap saja ayat ini dipotong menjadi 2 bagian.

وَهُوَ الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ النُّجُومَ لِتَهْتَدُوا بِهَا فِي ظُلُمَاتِ الْبَرِّ وَالْبَحْرِ ۗ

Baca sebanyak 10 x (ingat ya harus dibaca sambil melihat Al-Quran walaupun baru di baca 4 x udah hampir hafal, tapi harus tetap melihat Qur'an, ini supaya untuk memastikan bahwa ayat yang kita hafal tidak ada kesalahan)

Selanjutnya: baca lagi tanpa melihat Al-Quran sebnyak 10 x, tapi apabila lupa boleh dikit-dikit sambil lihat Al-Quran.

Selanjutnya: baca 5 x lagi tanpa melihat Qur'an (insyaallah pasti sudah hafal)

Lanjut ayat berikutnya adalah

ِ قَدْ فَصَّلْنَا الْآيَاتِ لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ

Baca sebanyak 10 x (ingat ya harus dibaca sambil melihat Al-Quran walaupun baru di baca 4 x udah hampir hafal, tapi harus tetap melihat Qur'an, ini supaya untuk memastikan bahwa ayat yang kita hafal tidak ada kesalahan)

Selanjutnya: baca lagi tanpa melihat Al-Quran sebnyak 10 x, tapi apabila lupa boleh dikit-dikit sambil lihat Al-Quran.

Selanjutnya: baca 5 x lagi tanpa melihat Qur'an (insyaallah pasti sudah hafal)

Apabila satu ayat sudah kita hafalkan semua, selanjutnya satu ayat itu di baca kembali Secara utuh sebanyak 10 x lagi (tanpa melihat Qur'an tapi kalau lupa boleh dikit dikit sambil melihat Qur'an)

Mungkin dengan membaca berulang-ulang seperti itu, hafalan akan lengket banget di kepala kita. Banyaknya total bacaan itu sebenarnya fleksibel, bagi orang-orang yg sedikit sibuk dan banyak pikiran (mikirin anak mikirin utang dll hehe) mungkin jumlah bacaan sebanyak itu sudah cukup, tapi Kalo lagi ga banyak pikiran bisa jadi hanya 5 x saja sudah hafal.

Makanya kenapa salah satu keistimewaan para penghafal Qur'an itu ialah orang yang akan mendapatkan pahala Al-Quran yang sangat banyak ? Karena para penghafal Qur'an itu adalah orang-orang yang selalu banyak membaca dan mengulang hafalannya.


Selanjutnya apabila kita sudah menghafal sebanyak 2 juz insyaallah kita akan menemukan metode - metode baru yang dapat memudahkan kita, sebenarnya bukan hanya metode baru yang kita dapat setelah kita memulai menghafal, apalagi kalau kita sudah menghafal lebih dari 3 juz, tapi kita akan mendapatkan kemudahan yang sudah Allah janjikan,

وَلَقَدْ يَسَّرْنَا الْقُرْآنَ لِلذِّكْرِ فَهَلْ مِنْ مُدَّكِرٍ

"Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Quran untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?".

Kalau kita sudah mulai menghafal maka banyak sekali kemudahan yang akan kita dapat, tetapi kalau kita hanya mencari metode-metode mencari cara-cara mudah menghafal Qur'an, kita tidak akan menemukan metode yang bagus dan kita tidak akan punya hafalan sampai kapanpun.

Ketika menghafal gunakanlah seluruh panca indera kita yang ada, itu akan memperkuat hafalan kita:
*Pegang Al-Quran dengan tangan kita
*Lihat huruf demi huruf Al-Quran dengan mata kita
*Baca menggunakan mulut kita, bacalah seluruh huruf sesuai dengan keluarnya huruf yang benar dan lantunkalah dengan keras sehingga
*Telinga kita mendengar kan ayat tersebut

#Semoga bermanfaat

PUTARAN KE DUA SIAP DI GELAR, JAKARTA 19 APRIL DI DQ 30 MARET

DQNews - gunungsindur 28 Maret
Seleksi Tahsin putaran ke dua akan segera di gelar, menurut rencana acara akan di gelar tanggal 30 Maret 2017, dilaksanakan di mushola SDITDQ tempat seleksi awal dilaksanakan.


Pengambilan nomor urut putaran ke dua sudah dilaksanakan pada hari Senin (27/3), semua peserta dipastikan sudah mengetahui nomor urut masing-masing. Pengambilan nomor urut yang di bagikan oleh ustzah yeni dan Ulfah ini dilaksanakan di dalam mushola usai sholat Dzuhur berjamaah dengan cara mengambil kertas secara acak.


Berbeda dengan seleksi awal, di putaran kedua ini menurut ketua panitia Ust Faijarudin, akan dinilai oleh dua juri saja, jurinya adalah Ust Abdurahman Demak Al Hafizh dan Ust Muhammad Safil Al Hafidz, "keduanya ini bukan guru SDITDQ" lanjut Ust faijar guru yang pernah belajar di Universitas Islam Negeri Jakarta ini.


Walaupun seleksi putaran kedua dilaksanakan sama seperti seleksi awal, seluruh peserta sudah siap  menyambut dan tidak grogi lagi, karena sudah pengalaman di seleksi awal. Menurut miqdad (5 arrohim) dirinya sudah siap di putaran kedua, anak yang kalo adzan suaranya merdu ini, mengaku setiap malam di suruh abinya membaca Qur'an 5 lembar. Semoga miqdad bisa lulus di putaran kedua ini.
Anak yang mempunyai cita-cita  ingin menjadi seorang ULAMA ini mendapat nomor urut 90,  dia juga mengaku suka dengan ulama yang bernama Habib Rizieq dan aa gym, semoga cita-cita tercapai.


Berbeda dengan Abdurahman (5 Ar-Rasyid) mengaku menyambut putaran kedua ini biasa-biasa saja, mungkin karena diputaran pertama Abdurahman mendapatkan 4 YES. Anak yang mempunyai hobi futsal ini mendapat nomor urut 142, semoga Abdurahman diberikan kemudahan


Konsep putaran kedua ini sama seperti di seleksi awal, anak-anak baca di atas panggung dan disaksikan oleh banyak orang, tapi penentuan lulus dan tidaknya tidak di umum kan langsung di atas panggung, melainkan akan di pasang dan di tempel di Mading SDITDQ. Dan mudah-mudahan DQNews bisa membantu menyebarkan informasi tersebut.

Hadir dan saksikan lah seleksi putaran kedua di mushola SDITDQ dari pukul 07.30 s/d selesai.

Humas Panitia Wisuda TT

Sabtu, 18 Maret 2017

KEREENN... CAK LONTONG DAN PARA IBU-IBU NONTON SELEKSI TAHSIN

DQNews - Bogor 17 Maret
Seleksi Tahsin tahap satu baru saja usai, selain para peserta tahsin, penonton juga sangat antusias menyimak dan memberikan dukungan di acara ini, para pendukung  peserta meneriakkan yel-yel untuk memberikan dukungan supaya yang di dukung lolos ke babak berikutnya. Acara yang diadakan di provinsi Jawa Barat ini (di DQ maksudnya), banyak para penonton yang hadir dari luar provinsi, salahsatu nya ada dari provinsi Banten, ( Puspiptek dan muncul kan juga provinsi Banten hehe).


   Penonton itu penting, ibarat lagi main bola penonton itu adalah pemain ke dua belas, walaupun tidak ikut main di tengah lapangan tapi mereka bermain di pinggir lapangan, yang main bukan kakinya melainkan mulutnya, mereka teriak-teriak memberikan semangat pada tim kesayangannya, makanya tak heran jika pertandingan bola apabila dilakukan di kadang sendiri biasanya selalu menang, karna jumlah penonton nya yang lebih banyak.


   Walaupun seleksi Tahsin bukan seperti main bola, tapi peserta juga butuh dukungan dari penonton, supaya sedikit menghilangkan rasa deg-degan, di deretan terdepan terlihat ada kepala sekolah ustazah Fitriah dan ketua panitia Ust Faijarudin turut menyaksikan acara ini. Para orang tua murid juga terlihat menyaksikan putra putrinya yang sedang tampil, apalagi para siswa mereka terlihat sangat seru menyaksikan temen-temennya yang lagi baca Qur'an di atas panggung..


   Ehh... ternyata ada cak lontong di acara ini, tentu bukan cak lontong beneran, tapi gaya lucunya, untuk mengurangi ketegangan para peserta dan para ibu-ibu yang menyaksikan anaknya tampil, di sesi istirahat diadakan acara bagi-bagi hadiah bagi penonton terbaik dan yang bisa jawab pertanyaan, pertanyaan nya berupa menyebutkan surat, melanjutkan ayat dll.


   Siapakah cak lontong itu....??, dia adalah Ust Rahmatullah di panggil Ust Rahmat, walaupun mukanya ga mirip banget sama cak lontong, namun gaya lawakannya mirip cak lontong yang ada di acara WIB (waktu Indonesia bercanda), justru muka dan wajah Ust Rahmat itu mirip penjaga gawang dari Arema Malang yaitu Kurnia Mega. (Lihat foto diatas kalo ga percaya)

Begini pertanyaan yang di buatnya:

Bom atom yang dijatuhkan Amerika Serikat di Kota Hiroshima dan Nagasaki di negara Jepang mengakhiri perang dunia ke II, Bom atom itu menewaskan sekitar  130.000 jiwa dan merupakan penggunaan bom nuklir pertama dalam sejarah perang dunia. Pertanyaan nya adalah: ketika bom atom meledak orang-orang Jepang lari ke........????? (Hayoo apa jawabannya?)

Jawabannya adalah Lari ke...........takutan.


   Di acara ini ada penonton yang sangat setia, dia adalah bunda Arjuna Hariyo (kelas 4), bunda Arjuna Hariyo ini hadir di hari pertama kedua dan ketiga,  sambil menyimak para siswa yang lagi baca, kebetulan bunda Arjuna Hariyo ini anaknya menjadi peserta di seleksi ini. "Saya ikut degdegan melihat anak lagi tampil" kata bunda rio


   Ada juga  orang tua murid yang harus bolak balik dari Banten ke Jawa barat (padahal cuma di muncul hehe) untuk menyaksikan anaknya tampil, diantaranya adalah bunda Sandrio Nanda Susilo (kelas 5), sesuai jadwal anaknya tampil di hari kedua, karena waktu yang tidak cukup akhirnya Sandrio Nanda Susilo tampil di hari ke 3 dan bundanya pun hadir untuk menyaksikan, "haduh degdeganya makin panjang harusnya degdeganya hari ini selesai, ternyata degdeganya harus berlanjut sampai besok", kata bunda Sandrio.

 Sementara bunda Nadia Zahra (kelas 4) bernasib sama dengan bunda Sandrio, sudah jauh-jauh dari provinsi Banten datang ke Jawa barat (padahal cuma di BSD hehe) di hari ke dua gagal tampil karena waktu tidak cukup, harus di lanjutkan di hari ke tiga, dan bundanya harus balik lagi ke Jawa barat demi menyaksikan penampilan anak kesayangan nya.


   Semoga para orang tua yang hadir di acara tersebut mendapat pahala dari Allah swt, dan semoga cak lontong hadir lagi di seleksi berikutnya.

Humas wisuda TT

Kamis, 16 Maret 2017

PROFIL TOKOH GENERASI QUR'ANI (Peserta tahsin 2017)


DQNews - Bogor, 16 Maret
Perhelatan Akbar seleksi tahsin tahap 1 baru saja usai di gelar, perasaan senang, gembira, sedih dan kecewa itulah mungkin gambaran para peserta yg baru saja mengikuti seleksi. Siapa kah yang punya perasaan senang dan gembira, dia adalah para peserta yang lolos di tahap awal ini, dan yang sedih mereka adalah yang tahun ini belum berhasil lolos ditahap ini.

  Memang tidak ada peserta yang nangis di atas panggung dan ketika juri menyatakan tidak lulus, namun ada beberapa peserta yang meluapkan kesedihan nya dengan menangis di luar panggung, menurut kabar,  ada juga peserta yang menangis ketika sudah sampai dirumahnya dan nangisnya ga berhenti2, namun ada juga yang sedihnya hanya biasa-biasa saja.


   Untuk memberikan semangat, ustzah dian selaku MC  selalu mengatakan, yang lulus dan yang tidak lulus mereka adalah anak-anak hebat, karena mereka sudah berani tampil didepan dan tampil diatas panggung, "dan yang tidak lulus masih ada kesempatan yang akan datang", Lanjut ustzah dian. "Yang lulus dan yang ga lulus mereka ini sama-sama sebagai penjaga Al-Quran, sama-sama orang yang mulia karena mereka sudah menjaga Al-Quran, "kata sang juri.


   Siapakah tokoh yang akan di angkat oleh tim DQNews kali ini di seleksi Tahsin 2017..?

Berikut profil nya:
Nama panggilannya Rasyid, kelas 4 alfajr, di seleksi tahsin tahap awal ini Rasyid berhasil mendapatkan 4 YES dari ke empat juri, artinya Rasyid mendapat poin sempurna di tahap awal ini, tapi belum bisa di wisuda karena masih ada seleksi satu kali lagi.

Anak dari bapak Ali Mardi dan Ibu Yeni Ari sandi ini mempunyai makanan favoritnya adalah empek-empek, dia mengaku asli Palembang. Tinggal di griya indah Serpong Prumpung, Rasyid adalah anak pertama dari 3 bersaudara, dia mempunyai hobi berenang dan main sepeda, pantesan saja badannya kekar dan tinggi karena hobinya Rasyid ini adalah salahsatunya yang diperintah kan Rasulullah untuk di pelajari yaitu berenang.


   Rasyid mempunyai cita-cita ingin menjadi seorang insinyur mesin, dan di DQ ini dia punya cita-cita ingin menghafal Al-Quran sampai 10 juz dikelas 6 (semoga tercapai semua cita-cita nya). Rasyid mengaku sudah mempersiapkan diri untuk mengikuti seleksi tahsin tahun ini, setiap hari selalu membaca dan menghafal Al-Quran, yang membuat kami tim DQNews salut, Rasyid ini di rumahnya tidak pernah nonton televisi, katanya dirumah nya sama ayah dan ibunya ga boleh nonton televisi. Kami sangat setuju sekali karena acara televisi isinya banyak yang tidak mendidik,  isi berita nya juga banyak yang BOHONG dan HOAX..!! Beda dengan DQNews, beritanya insyaallah dijamin asli, anti BOHONG dan anti HOAX..(hehe)


   Profil tokoh berikutnya adalah Nasya Nur Hafian di panggil Nasya, anak dari orang nomor satu di desa Cibinong gunungsindur ini sekarang baru kelas 3 Athur, Nasya juga salahsatu peserta tahsin tahun ini. Diseleksi awal ini Nasya berhasil mengumpulkan 4 poin artinya Nasya mendapatkan nilai sempurna di tahap awal ini.


   Nasya adalah anak ke 3 dari 3 bersaudara, ayahnya bernama Aken hafian dan ibunya bernama Lia wati, Nasya tinggal di desa Cibinong kecamatan Gunung Sindur, ayahnya seorang kepala desa.


   Hobinya main sepatu roda dan main sepeda, makanan kesukaanya adalah sushi, Nasya mengaku senang dengan hasil yang di capainya, karena mendapat hasil sempurna yaitu 4 YES. Nasya mempunyai cita-cita yang sangat mulia, yaitu ingin menjadi seorang guru.


   Ketika ditanya kesiapan menghadapi seleksi ke dua, Nasya yang cantik dan senyumnya manis ini mengaku sudah siap, setiap hari selalu baca Alquran kecuali malem Minggu, "saya setiap hari baca Qur'an tapi kalo malem Minggu suka libur", kata Nasya.


   Semoga Rasyid dan Nasya diseleksi ke dua di mudahkan oleh Allah SWT dan mendapatkan nilai sempurna seperti seleksi awal kemarin. Demikian sekilas profil tokoh generasi Qurani kali ini. Simak dan ikuti profil tokoh berikutnya di http://www.seleksitahsin.blogspot.com

BERANI TAMPIL WALAUPUN SAKIT

DQNews - Bogor, 16 Maret
Perhelatan Akbar seleksi tahsin tahap 1 baru saja usai di gelar, perasaan senang, gembira, sedih dan kecewa itulah mungkin gambaran para peserta yg baru saja mengikuti seleksi. Siapa kah yang punya perasaan senang dan gembira, dia adalah para peserta yang lolos di tahap awal ini, dan yang sedih mereka adalah yang tahun ini belum berhasil lolos di tahap ini.


   Seleksi yang di mulai sejak pagi pukul 07.30 ini di hari pertama di pandu oleh MC Ust yang sangat terkenal di seluruh Ciseeng, karna beliau ini rumahnya di Ciseeng (hehe). Dia adalah Ust Acep, Selain jago menjadi MC, Ust Acep ini diam-diam di Rumahnya juga jago mengelola dan membudidaya ikan lele, sudah banyak lele yang dipelihara dan sukses hasilnya (hehe).
Tak kalah menarik nya di hari ke dua, acara di pandu oleh MC Ustzah Dian, ustazah yang baru mempunyai anak 4 ini, sangat terkenal di kampung nya, Karena ustazah Dian ini selain menjadi guru di sekolah juga menjadi guru di komplek perumahan nya, setiap sabtu dan Minggu selalu mengisi pengajian di mana-mana, sangat sibuk sekali, tapi sayang ustzah dian belum pernah masuk tivi seperti mamah Dedeh di Indosiar (hehe), semoga selalu diberikan kesehatan.

   Karena peserta begitu banyak acara seleksi ini yang rencananya hanya 2 hari, akhirnya menjadi 3 hari, dan di hari ketiga di datangnya MC dari Sumedang, dia adalah Ust Rahmatullah, yang menurut banyak orang Ust Rahmatullah ini mirip penjaga gawang tim sepakbola Arema Malang yaitu Kurnia Mega, walaupun pada kenyataannya Ust Rahmatullah ini tidak bisa main bola, tapi jago main tenis meja.


   Antusiasme peserta sangat luar biasa, tingkat partisipasi peserta mencapai 99,5% (dari peserta yang mendaftar), bahkan ada 2 anak yg baru saja sembuh dari sakitpun mengikuti seleksi ini, dia adalah mas Alif  (4 Al falaq), mas Alif menjadi peserta pertama di hari yang pertama, dia harus banyak istirahat karna baru saja selesai di operasi usus buntu, jalannya pun pelan dan masih di tuntun (semoga mas Alif segera sembuh), tapi semangatnya luar biasa, pagi-pagi sudah datang di antar ibundanya untuk mengikuti seleksi, dan hasilnya Alhamdulillah mendapat 3 YES (artinya lolos di putaran ke dua).

   Satu lagi mas Faqih (3 Al Qomar), dia menjadi peserta pertama di hari yang ke dua, karna harus masih banyak istirahat mas Faqih langsung pulang setelah selesai membaca. Mas Faqih pagi-pagi sekali di antar ayah tercinta nya, dengan menggunakan sarung, baju Koko berwarna putih dan peci warna putih seperti layaknya seorang ustadz, sambil berjalan agak kesusahan mas Faqih berusaha naik di atas panggung sambil di bantu ayah tercinta nya, bukan karena sakit kaki atau patah tulang di bagian kakinya, tepi melainkan  mas Faqih sehari sebelumnya baru saja di khitan/sunat (semoga menjadi anak yang Sholih). Dan Alhamdulillah Faqih adalah peserta pertama yang dinyatakan lolos ke babak berikutnya di hari yang ke 2.

Humas panitia WTT

Senin, 13 Maret 2017

Wow…!!!

Waw Bakal ada yang seru di SDITDQ besok

DQNews - Gunungsindur, 13 Maret
Kegiatan tahunan yang sangat bergengsi dan sangat spektakuler akan segera digelar di Sdit DQ, yaitu SELEKSI TAHSIN, kegiatan yang bikin anak2  bakalan grogi dan degdegan ini rencananya akan di gelar 2 hari, menurut ketua panitia Ust Fajarudin, guru yang punya hobi tenis meja ini, mengatakan, seleksi akan di gelar di mushola Sdit darul Qur'an, seleksinya Di gelar di mushola supaya semua bisa melihat dan menjadi saksi atas peristiwa ini.

Seleksi yang rencananya akan di gelar di hari Selasa dan Rabu ini, menurut salahsatu panitia ustzah ulvah, akan di ikuti sekitar 200 an anak lebih, dan tahun ini agak spesial karena ada peserta dari kelas satu. Seleksi akan di laksanakan secara terbuka dan akan di saksikan oleh seluruh guru dan para siswa dan akan di liput oleh beberapa media nasional(hehe).

Seleksi tahsin ini membutuhkan konsentrasi dan mental yang kuat, tidak hanya mengandalkan kelancaran membaca Qur'an, tapi perlu mental yang hebat, tingkat grogi dan degdeganya melebihi daripada sidang skripsi S1, gimana enggak...??, anak-anak satu persatu baca Qur'an di atas panggung, dan nasib mereka akan langsung di tentukan juri di atas panggung itu juga, lanjut atau mengulang di tahun depan. Moga-moga ga ada yang nangis di atas panggung (hehe)

Selain dilaksanakan secara terbuka dan siapapun boleh nonton, seleksi tahap awal ini setiap anak langsung akan di nilai oleh 4 juri, menurut bocoran panitia, juri yang akan menilai besok diantaranya adalah ustzah efie ustzah yeni ustazah pipih dan Ust Khoirul, masing-masing mereka akan menilai 3 kriteria, KELANCARAN, TAJWID dan MAKHROJ. Selanjutnya, apabila anak di nyatakan lulus di tahap ini mereka bersiap-siap mengikuti seleksi ke dua, setelah dinyatakan lulus di seleksi ke dua berarti mereka akan di wisuda di sekitar bulan Mei mendatang atau menjelang bulan suci Ramadhan.

Walaupun acara seleksi tahsin ini di gelar secara terbuka dan dilaksanakan diatas panggung, menurut beberapa anak, mereka ga takut dan ga grogi, salah satunya calon peserta bernama Banu (3 asyams) mengaku sudah siap dan berani walaupun di lihat orang banyak, saya mah udah siap", lanjut Banu.

Ditempat terpisah salah satu anak bernama dexal (6 Al Fath)  dia ini adalah mantan peserta tahsin yang sudah lulus satu tahun yg lalu, beliau memberikan tips dan saran utk temen temennya yang akan mengikuti seleksi tahsin, diantara sarannya adalah:

1. Berdoa memohon kepada Allah
2. Istiqamah baca Qur'an biar lancar dan betul
3. Punya tekad untuk bisa lulus
4. Harus pede jangan malu dan grogi
5. Harus santai

Itu adalah beberapa saran dexal yang mungkin dulu pernah di praktekan ketika mengikuti seleksi.

Berbeda dengan siswa, para ustadz dan ustadzah justru menyambut kegiatan ini dengan dag dig dug, mereka takut kalo kalo anak binaannya ga lolos di seleksi awal ini, salahsatu nya ustzah indah (guru kls 2) yang saat ini lagi cuti karena lahiran, ustzah indah mempercayakan binaannya kepada guru penggantinya. Di tempat lain, salah satu pembimbing tahsin juga Ust Rahmat, dengan muka sedih dan melas mengatakan dirinya sudah menyuruh beberapa binaannya utk sering sering membaca Qur'an di Rumah setiap hari, "moga-moga anak-anak binaan saya bisa lolos di seleksi awal ini. Lanjut Ust Rahmat, ust yang baru senang mempelajari olahraga tenis meja ini.

Persiapan tempat dan panggung, sampai berita ini di tulis sudah selesai mencapai 90%, kegigihan dan kekompakan tim panita sangat luar biasa, persiapan tempat acara kali ini, langsung dipimpin oleh kepala sekolah ustzah Fitriah dan juga ketua panitia ustz Fajarudin.

Humas panitia TT

Minggu, 12 Maret 2017

Jadwal

JADWAL PESERTA
PRA SELEKSI WISUDA TAHSIN ANGK-4
SDIT DARUL QUR'AN TP.2016-2017
Hari / Tanggal  : Selasa, 14 Maret 2017
NO NAMA KELAS KETERANGAN
1 Lakeisha Ruhua Haiyun 1 An Nashr  
2 Banni Ikhwan Faras Fernando  1 An Nashr  
3 Aziza Luthfi Mufida Haris  1 An Nashr  
4 Sumayyah  1 An-Naml   
5 Alifia Gzifa II Al Kalam  
6 Haura Lubna  II Al Kalam  
7 Kansa Basyirah II Al Kalam  
8 Inatsa Ilmira II Al Kalam  
9 Helga Aurelia II Al Kalam  
10 Zanubiya Kalila Nesyzad II Adz Dzikro  
11 Uchida Novitasari Putri Santoso II ADz Dzikro  
12 Rahmah Adilah Ali II Adz Dzikro  
13 Maryam Isyabillah Manthovani II ADz Dzikro  
14 Khansa Valerie Ahsanunnadia II Adz Dzikro  
15 Aisyah  II Al Bayan  
16 Usamah II Al Bayan  
17 Tsabitah II Al Bayan  
18 M. Izzat Rafi Anaqi III Al Qomar  
19 Adyarfi Ridwan Hakim  III Al Qomar  
20 Inninawa III Al Qomar  
21 M. Ar-Rayyan Yudhistira III Al Qomar  
22 Zalfa Aufa Thufailah III Al Qomar  
23 A. Ghozali III Al Qomar  
24 M. Fadli Mubarok III An Najm  
25 M. Ilham Hadani III An Najm  
26 Daris Akmal Kautsar III An Najm  
27 Aisyah Arifatun Najihan  III An Najm  
28 Najla Saleh III An Najm  
29 Alifa Salsabila  III An Najm  
30 Risya Azkia III An Najm  
31 Dyna Najla Majidah III An Najm  
32 Azriel Fadlan Fakhrullah III At Thur  
33 M. Abdurahman Nursahla III At Thur  
34 Rizki Akbar Ramadhan III At Thur  
35 Rafie Ariq Muhammad Hadiko III At Thur  
36 Nasya Nur Hapian  III At Thur  
37 Arneta Pratama Maha Putri III At Thur  
38 Aisyah Althafunnisa III At Thur  
39 Banue Rafie Rabbani III Asy  Syams  
40 M. Fakhri Ramadhan III Asy  Syams  
41 Afra Juliannisa  III Asy  Syams  
42 Annisa Nurul Sifa  III Asy  Syams  
43 Aurellia Mahya Hafidzah III Asy  Syams  
44 Dinda Khoirunnisa  III Asy  Syams  
45 Eshal Hauka Fahmida III Asy  Syams  
46 Hanim Tsurayya Ramadhan III Asy  Syams  
47 Adythia Putra Santoso IV Al Lail   
48 Ahmad Fauzan Hakim Siregar IV Al Lail   
49 Ammar Faiz Saputra IV Al Lail   
50 Farell Putra Dearga IV Al Lail   
51 Hilmi Zaki Al-fatah IV Al Lail   
52 Muhammad Rafif Taqyyudin IV Al Lail   
53 Muhammad Rasyid Lubis IV Al Lail   
54 Naufal Firdaus Marasabessy IV Al Lail   
55 Rafie Arsyad Maulana Praja IV Al Lail   
56 Rafka Naufal Pratama  IV Al Lail   
57 Alif Ramadhan Putra  IV Al Falaq   
58 Fari M. Rashad  IV Al Falaq   
59 Furqon Asqolani  IV Al Falaq   
60 Hisyam Daffaul Haq  IV Al Falaq   
61 M. Satrio  IV Al Falaq   
62 Rizki Hafidz  IV Al Falaq   
63 Alya Nailatul Rahmah  IV Al Falaq   
64 Aulia Afrah  IV Al Falaq   
65 Isyana Wafa  IV Al Falaq   
66 Ahmad Hamzah Assadurraman  IV Ad Dhuha   
67 Hamzah Miski  IV Ad Dhuha   
68 M. Azzam Al Haq  IV Ad Dhuha   
69 M. Ridho Khosasi  IV Ad Dhuha   
70 M. Badruz Zaman  IV Ad Dhuha   
71 M. Irfan Ramadhan  IV Ad Dhuha   
72 Maysareta Aura Van Gobel  IV Ad Dhuha   
73 Ashika Ajeng Ramadhani  IV Ad Dhuha   
74 Ahmad Faiz  IV Al Fajr   
75 Arjuna Haryo  IV Al Fajr   
76 Fariza Afreen  IV Al Fajr   
77 M. Faqih  IV Al Fajr   
78 Haidar Alif  IV Al Fajr   
79 Fathan Sakha  IV Al Fajr   
80 M. Musthafa Akmal  IV Al Fajr   
81 M. Hafidz  IV Al Fajr   
82 Masykur Rasyid  IV Al Fajr   
83 Abdurrahman Seif El Tursy V Ar Rasysid  
84 Bramantya Rikat Muyassar V Ar Rasysid  
85 Ghifari Atari Muhammad Nur V Ar Rasysid  
86 Hasan Abdurrahman Ghani V Ar Rasysid  
87 Husam Hazimul Fikri V Ar Rasysid  
88 Muhammad Fathir V Ar Rasysid  
89 Muhammad Hadad V Ar Rasysid  
90 Muhammad Syamil Auia Rahman V Ar Rasysid  
91 Abid Faturrahman Al-Fath V Ar Rahman  
92 Ahmad Zidan V Ar Rahman  
93 Dean Abidzan Alghifari V Ar Rahman  
94 Gunawan Yusuf V Ar Rahman  
95 Hilal Samudra Surya Atmaja V Ar Rahman  
96 M. Fatih Rahman V Ar Rahman  
97 M. Giza Al Ghifari V Ar Rahman  
98 Achsanu Amala V Ar Rahim  
99 Azkira Wilma Ihsan Nurdin  V Ar Rahim  
100 Fakhri Rafif  V Ar Rahim  
101 Rafi Hamidijaya V Ar Rahim  
102 Zahwan Rizki Abdillah V Ar Rahim  
103 Miqdad Robbani V Ar Rahim  
104 Muhammad Abid Nuril Izzah V Ar Rahim  
105 Muhammad Askarrosyad V Ar Rahim  
106 Muhammad Luthfi Andrian V Ar Rahim  
107 Jilan  VI Ash Shof  
108 Berkah Anyo Bima Sakti  VI Ash Shof  
109 M. Raihan Alif Fikri  VI Ash Shof  
110 M. Bahrul Mafaza VI Ash Shof  
111 M. Husein Haikal VI Ash Shof  
112 M. Sulthan Ananta VI Ash Shof  
113 Zahra Nur Aathiroh  Putri K VI Al Anfal  
114 Zaky  Nur Ali VI Al Anfal  
115 Fawaz A Aydin VI Al Anfal  
116 M. Raihan Hary Pradana VI Al Fath  
117 Habib Irfan Hakim VI Al Fath  
118 Bayu Dwi Putra VI Al Fath  
119 Gulfia Aufa Rafiki VI Al Fath  
Hari / Tanggal  : Rabu, 15 Maret 2017
NO NAMA KELAS KETERANGAN
120 Dzihny Orva II Al Kalam  
121 M. Kafka Rafandi II Al Kalam  
122 Berliana  II Al Kalam  
123 Muhamad Javas  II Al Kalam  
124 Ghaida Nayla Hasan II ADz Dzikro  
125 Aulia Regina  II Adz Dzikro  
126 Amanah Walidayya II ADz Dzikro  
127 Muhammad Fakhri II ADz Dzikro  
128 Wina II Al Bayan  
129 Ghaisan II Al Bayan  
130 M. Rifqi W III Al Qomar  
131 Faqih III Al Qomar  
132 Nia III Al Qomar  
133 Triyas III Al Qomar  
134 Naila III Al Qomar  
135 Ziddan III Al Qomar  
136 Salsabila Syafa Al-Zahro III An Najm  
137 Rofifah Salma Azizah III An Najm  
138 Dazva Sukietsu  III An Najm  
139 Farza Cahyana M  III An Najm  
140 Raina Mahira  III An Najm  
141 Nanda Fairus Az-Zahra  III An Najm  
142 Faiz Naufal Hikam III An Najm  
143 Ibtihal Nasywa Khoirin III At Thur  
144 Garinni Ayra Darmawan III At Thur  
145 Syaira Yara Musyafa III At Thur  
146 Sabrina Zahra Noviani III At Thur  
147 Fairuz Shazia Nayla III At Thur  
148 Nabilah Humaira Hafidzah III At Thur  
149 Isnaeni III Asy  Syams  
150 Rieska Anggraini  III Asy  Syams  
151 Wafa Nazila Rahmat III Asy  Syams  
152 Zalfa Hamidah Muthmainnah III Asy  Syams  
153 Lareinata Fakhirah III Asy  Syams  
154 Faza  III Asy  Syams  
155 Aizar III Asy  Syams  
156 Nehan III Asy  Syams  
157 Adhiya Nabila  IV Al Lail   
158  Amalia Mufidah IV Al Lail   
159 Ghina Ananda Putri  IV Al Lail   
160 Luthfi Alayda Yahya IV Al Lail   
161  Maghfira Zahira IV Al Lail   
162 Nisara Nur Izzati IV Al Lail   
163 Sarah Ghaziyah IV Al Lail   
164 Siti Fadillah IV Al Lail   
165 Yumna Maulidia  IV Al Lail   
166 Kysha Aulia  IV Al Falaq   
167 Nadia Keisha Putri Aulia  IV Al Falaq   
168 Pratiwi  IV Al Falaq   
169 Qhyla Safira  IV Al Falaq   
170 Syarifah Azizah  IV Al Falaq   
171 Syifa Thalita  IV Al Falaq   
172 Widiana Safitri  IV Al Falaq   
173 Fayadh IV Al Falaq   
174 Nisa Shofa Aulia  IV Ad Dhuha   
175 Hazima Najwa  IV Ad Dhuha   
176 Humairoh Suniyatus Silmi  IV Ad Dhuha   
177 Zeyra Ochfa Ramadhani  IV Ad Dhuha   
178 Raisa Ammara Depia  IV Ad Dhuha   
179 Shasya Cantika Luthfiah  IV Ad Dhuha   
180 Nafhira Shafa Ashilah  IV Ad Dhuha   
181 Raina  IV Ad Dhuha   
182 Rayna Putri A  IV Al Fajr   
183 Amalia Syifa  IV Al Fajr   
184 Keyyisa Nayla  IV Al Fajr   
185 Balqis  IV Al Fajr   
186 Darasana  IV Al Fajr   
187 Sri Komalasari  IV Al Fajr   
188 Yashira Maura  IV Al Fajr   
189 Cyintia Fafuana P IV Al Fajr   
190 Rafly Khairan Dzakaria V Ar Rasysid  
191 Revano Wildan Nafi V Ar Rasysid  
192 Shafwan Muyassar Akbari V Ar Rasysid  
193 Wahyu Dwi Fauzi V Ar Rasysid  
194 Iyina Rafida Ambarwati V Ar Rasysid  
195 Raida Alifiyah Nurzajuny V Ar Rasysid  
196 Sumayyah Al Hasan V Ar Rasysid  
197 Syafhaira Annisa Luthfi V Ar Rasysid  
198 M. Harits Al Ghifary V Ar Rahman  
199 M. Hasan Fauzy V Ar Rahman  
200 M. Rafid Ikramah V Ar Rahman  
201 Rafa Maulana Saputra V Ar Rahman  
202 Rakan Syuja Anfaputra V Ar Rahman  
203 Annisa Rachma Djuhri Syahbani V Ar Rahman  
204 Eara Ilma Azeda V Ar Rahman  
205 Rahmadsyah Illyanov Pratama V Ar Rahim  
206 Sandrio Nanda Susilo V Ar Rahim  
207 Afaf Anat Faheema Akbar  V Ar Rahim  
208 Bunga Syafitri V Ar Rahim  
209 Luthfiyyah Arima Khairunnisa V Ar Rahim  
210 Nada Nayla Rachman  V Ar Rahim  
211 Qyesha Nyla Putri V Ar Rahim  
212 Rianna V Ar Rahim  
213 Ayyasy Imaduddin VI Ash Shof  
214 Adriyan Husaini VI Ash Shof  
215 Rafa Al Gathran VI Ash Shof  
216 M. Fayyaadh Ramadhani VI Ash Shof  
217 Anindya Hastutining Tyas VI Ash Shof  
218 M. Rafli Aulia VI Al Anfal  
219 Naufal Abdul Hafidz VI Al Anfal  
220 Yusama VI Al Anfal  
221 Azzam Makarimus Silmi VI Al Fath  
222 Muhammad Mad Mutaai Rachmanna VI Al Fath  
223 Fauziah Nur'ain Ramadhani VI Al Fath  
224 Anindha Felicia Viverrina Putri VI Al Fath  
Ctt  :  Mohon ma'af bila ada kesalahan- Bogor, 15 Maret 2017
           dalam penulisan nama. TTD
Panitia Wisuda Tahsin & Tahfidz